DENPASAR – balinusra.com | Sebagai bagian dari tradisi dan kearifan lokal Bali, Gubernur – Wakil Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030 Wayan Koster – Nyoman Giri Prasta akan melakukan upacara niskala berupa ritual Mejaya-jaya di Pura Besakih pada 3 Februari 2025 sebelum pelantikan yang dijadwalkan pada 6 Februari mendatang di di Istana Negara, Jakarta
Ritual ini bertujuan untuk memohon restu dan kelancaran bagi para pemimpin baru dalam menjalankan tugasnya.
Wayan Koster mengatakan, selain Mejaya-jaya, menjelang pelantikan, akan ada pertemuan antara gubernur terpilih dengan sejumlah tokoh penting, termasuk mantan rival dalam Pilgub Bali, pasangan Mulia-PAS. Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat semangat kebersamaan dan menjaga stabilitas politik di Bali pascapemilu.
“Pilgub sudah selesai, sudah diputuskan oleh KPU, dan kita akan memasuki proses pelantikan serta serah terima jabatan pada 7 Februari. Saatnya membangun semangat persatuan dan kesatuan agar Bali tetap kondusif,” ujar Koster usai perayaan Hari Arak Bali ke-3, Kamis (29/1/2025) malam di Garuda Wisnu Kencana.
Setelah resmi dilantik, Koster akan langsung fokus pada program prioritas yang telah tertuang dalam visi pembangunan Nangun Sad Kerthi Loka Bali. Program ini mencakup enam bidang utama yang menjadi fokus pengembangan, termasuk pengelolaan sampah, kemacetan, krisis air, perbaikan transportasi, serta percepatan pembangunan infrastruktur.
Menariknya, setelah pelantikan dan serah terima jabatan, seluruh kepala daerah yang dilantik akan mengikuti program pelatihan kepemimpinan selama dua minggu, mulai 12 hingga 26 Februari. Program ini, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Dalam Negeri, termasuk sesi latihan disiplin dengan mengenakan seragam militer.
“Dengan berbagai persiapan ini, diharapkan transisi kepemimpinan di Bali dapat berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi masyarakat serta pembangunan daerah ke depan,” pungkasnya. BN-02
