BADUNG – balinusra.com | Gelombang tinggi dengan ketinggian antara 4 hingga 6 meter diprediksi akan melanda perairan selatan Bali hingga 6 Agustus. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi ini, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di laut.
Potensi gelombang tinggi ini diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah vital, termasuk Selat Bali Bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok Bagian Selatan, dan seluruh Perairan Selatan Pulau Bali.
Prakirawan dari BBMKG Wilayah III Denpasar, Aryantika, menekankan bahwa kondisi ini sangat berisiko dan dapat berdampak signifikan pada aktivitas pelayaran di sekitar Bali. “Penyebab utama fenomena gelombang tinggi ini adalah adanya perbedaan tekanan udara yang mencolok antara wilayah Australia dan Indonesia, khususnya di selatan Bali. Saat ini, tekanan udara di Australia tercatat mencapai 1024 hPa, sementara di Indonesia berada pada 1012 hPa,” ungkapnya, Senin (4/8).
“Perbedaan tekanan yang signifikan ini memicu aliran massa udara tinggi dari Australia menuju Indonesia yang memiliki tekanan lebih rendah. Aliran udara inilah yang kemudian meningkatkan kecepatan angin, dan pada gilirannya, memicu peningkatan ketinggian gelombang laut secara drastis,” imbuhnya.
Merespons kondisi ini, BBMKG Wilayah III Denpasar secara konsisten mengimbau para nelayan dan pelaku wisata bahari untuk selalu mewaspadai tinggi gelombang laut. Kewaspadaan ekstra juga diperlukan untuk aktivitas bahari di wilayah seperti Nusa Penida dan sekitarnya. Keselamatan menjadi prioritas utama di tengah potensi bahaya ini.
Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan seluruh pihak dapat mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan. Selalu pantau informasi terbaru dari BBMKG dan tunda aktivitas di laut jika kondisi tidak memungkinkan demi menjaga keselamatan bersama. Baiq