DENPASAR – balinusra.com |
Universitas Ngurah Rai (UNR) di bawah naungan Yayasan Jagadhita Denpasar genap berusia 46 tahun pada 23 Mei 2025. Puncak perayaan Dies Natalis ke-46 ini diselenggarakan di Auditorium UNR, dirangkaikan dengan pengukuhan Guru Besar Tetap bidang Pelayanan Publik, Prof. Dr. Drs. I Made Sumada, MM., M.Si.
Rektor UNR Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, M.M., M.Hum., menyatakan bahwa mempertahankan eksistensi hingga mencapai usia 46 tahun bukanlah hal yang mudah. Diperlukan komitmen dan idealisme tinggi dari yayasan serta jajaran rektorat agar sejarah panjang UNR terus berlanjut mengikuti irama zaman.
“Empat puluh enam tahun lalu, Yayasan Jagadhita Denpasar mendirikan Universitas Ngurah Rai dengan semangat pengabdian dan keyakinan besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hari ini, kita merayakan perjalanan panjang itu dengan rasa syukur dan tekad baru untuk terus melaju,” ujar Prof. Tirka dalam sambutannya.
Rektor juga memaparkan sejumlah capaian penting UNR di usia ke-46 tahun, antara lain: Program Studi Hukum meraih Akreditasi Unggul, Program Magister Administrasi Publik (MAP) dan Arsitektur meraih akreditasi Baik Sekali, sementara MAP dan Teknik Sipil tengah menjalani proses reakreditasi untuk meraih predikat Unggul.
Jumlah Guru Besar aktif juga bertambah menjadi tiga orang. UNR membuka dua program studi baru: Program Profesi Insinyur dan Magister Manajemen Inovasi. Selain itu, LPPMPK-UNR dipercaya secara nasional sebagai penyelenggara Bimtek untuk anggota DPRD seluruh Indonesia.
Prestasi mahasiswa juga patut dibanggakan, baik di bidang akademik maupun non-akademik, di antaranya: medali perunggu di ASIAN Judo Hongkong, medali perak di PON XXI Aceh 2024, dan hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).
“Tren positif juga terjadi dalam produktivitas riset dan publikasi ilmiah. Beberapa jurnal UNR telah terakreditasi SINTA,” imbuhnya.
Capaian penting lainnya, menurut rektor, meliputi tingkat serapan alumni yang nyaris 100 persen di dunia kerja, 50 persen dosen bergelar doktor, peningkatan jumlah sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta hibah penelitian dari program BIMA DIKTISAINTEK.
Sebagai bagian dari langkah “go global”, UNR telah menjalankan berbagai program internasional seperti Short Term Study dengan Charles Darwin University, Study Abroad Program dengan Illinois Institute of Technology Chicago, Urban Beyond Urban Vietnam 2024, serta kunjungan mahasiswa dari Critical Language Institute Arizona State University dalam program Summer School UNR.
Dalam orasi ilmiah berjudul “Model Pelayanan Publik di Indonesia: Studi Dokumentasi di Provinsi Bali”, Prof. Sumada menegaskan pentingnya pelayanan publik yang baik sebagai kunci kesejahteraan masyarakat.
“Semuanya dimulai dari kualitas pelayanan publik,” ujar Prof. Sumada, yang mulai mengabdi sebagai dosen honorer di UNR sejak tahun 1999.
Menurut Prof. Sumada, konsep Tri Kaya Parisudha sangat relevan dalam konteks pelayanan publik di Bali. Konsep ini mengajarkan keselarasan pikiran, perkataan, dan perbuatan—hal yang menurutnya harus menjadi dasar etika bagi para pelayan publik.
Ia menambahkan bahwa guru besar yang kini disandangnya merupakan amanah besar untuk terus mengabdi, baik di bidang pendidikan maupun masyarakat luas demi terciptanya kesejahteraan bersama.
Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., mengaku bangga karena UNR secara berturut-turut melahirkan guru besar dan kali ini yang ketiga.
Ia menekankan bahwa profesionalisme guru besar harus berdampak nyata bagi masyarakat. Saat ini, terdapat lima institusi pendidikan tinggi di wilayah LLDikti VIII yang telah terakreditasi peringkat Unggul. Jumlah guru besar di wilayah ini juga meningkat menjadi 81 orang, dengan 18 lainnya masih dalam proses pengusulan.
“Tren positif di lingkungan perguruan tinggi wilayah Bali-NTB ini diharapkan dapat melahirkan riset-riset yang membawa pengaruh nyata bagi masyarakat menuju Indonesia Emas,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Jagadhita Denpasar, Dr. Drs. AA Gede Raka, M.Si., menegaskan komitmennya untuk menjaga idealisme para pendiri UNR. Ia menyebut semangat Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai dan nilai luhur Tri Hita Karana menjadi benteng moral yang menjaga kepercayaan masyarakat.
“Lambang api dalam logo Yayasan Jagadhita Denpasar, yang juga merupakan dasar dari logo Universitas Ngurah Rai, memiliki arti sangat penting. Api itu melambangkan keberanian, semangat, dan perjuangan yang tak pernah padam sejalan dengan semangat perjuangan I Gusti Ngurah Rai,” jelasnya.
Sebagai informasi, Prof. Dr. Drs. I Made Sumada, MM., M.Si., merupakan alumnus UNR Prodi Administrasi Negara/FISIP tahun 1992, yang sempat menunda kuliah selama tujuh tahun setelah lulus SMA. Ia kemudian menempuh dua program magister sekaligus di Universitas Wijaya Putra Surabaya, yakni Magister Manajemen dan Magister Administrasi Publik, dan lulus pada 2007.
Pendidikan doktor ia selesaikan di Universitas Padjadjaran Bandung dengan konsentrasi Administrasi Publik pada 2015. Selama mengabdi di UNR, Prof. Sumada pernah menduduki berbagai jabatan strategis seperti Pembantu Dekan I FISIP, Kaprodi, Dekan FISIP, Sekretaris Pascasarjana, dan kini menjabat sebagai Wakil Rektor II.
Atas dedikasinya, ia menerima tiga penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI: Satyalancana Karya Satya X (2001), XX (2007), dan XXX (2018).