DENPASAR – balinusra.com | Serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56, Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar Dr. AAN. Eddy Supriyadinata Gorda menyerahkan reward dan tali asih kepada 12 orang karyawan/karyawati yang telah memberikan kontribusi demi kemajuan Lembaga.
Penyerahan tersebut berlangsung pada Jumat (3/1/2025) di Ruang Rapat Perdiknas Denpasar. Sang Ketua, ESG sapaannya, didampingi Sekretaris Dr. KG Sri Dviya T. Amararaja dan Bendahara Wayan Sri Maitri.
ESG, mengungkapkan pemberian tali asih, reward (penghargaan) dan sejenisnya merupakan tradisi di yayasan yang ia pimpin sebagai upaya menyejahterakan keluarga besar yang telah mencurahkan waktu dan tenaganya demi kemajuan lembaga.
Setiap karyawan di Perdiknas, lanjutnya, memiliki hak yang sama. Namun nominalnya telah ditetapkan berdasarkan sistem. Penerima penghargaan merupakan karyawan, guru dan dosen di setiap unit.
“Hal ini menjadi tradisi kami. Saat peringatan hari jadi setiap unit juga kita berikan reward. Termasuk untuk dosen yang lulus S3 dan produktif menulis jurnal,” kata ESG.
Pihaknya menyadari, kepemimpinan Perdiknas di eranya masih jauh dari sempurna, sehingga untuk menutupinya, ia berusaha memberikan yang terbaik layaknya tiga sifat Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam teologi Hindu, yakni pencipta, pemelihara dan pelebur.
“Setelah mereka masuk menjadi bagian Perdiknas artinya sudah tercipta. Lalu kita pelihara dan lebur kalau sudah pensiun dan yang gagal dibina di masing-masing unit,” jelasnya.
Saat ini, lanjut ESG, Perdiknas memiliki lebih dari 400 karyawan yang tersebar di masing-masing unit SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional dan Universitas Pendidikan Nasional.
Masing-masing karyawan dan anak-anaknya, termasuk yang telah pensiun mendapatkan beasiswa pendidikan gratis jika memilih melanjutkan pendidikan di unit Perdiknas hingga sarjana. Bahkan hingga S2 dan S3 dengan ketentuan yang berlaku.
“Kalau S2 dan S3 ini kan ada syarat dan ketentuannya. Ini tergolong pendidikan dengan biaya tinggi. Tapi kami tetap berusaha membantu,” jelasnya.
Lebih lanjut, ESG menyebut dosen di Undiknas yang sedang menempuh studi S3 sebanyak 30 orang. Persentase dosen yang sudah S3 sebesar 41 persen. “Dosen yang S3 jika semua yang tugas belajar sudah tuntas 64 persen,” ujarnya.
Ia mengingatkan, sistem yang dibangun juga bisa “melebur” setiap karyawan yang dinilai tidak bisa dibina. Hal ini pernah terjadi di salah satu unit. Ketegasan ini bertujuan untuk membangun kenyamanan organisasi selain kenyamanan pribadi.
Selama kepemimpinannya, ESG berusaha menekan kegiatan seremonial, namun lebih fokus pada esensi yang bermanfaat bagi seluruh keluarga besar Perdiknas.
Atas nama Perdiknas, ia mengucapkan terima kasih atas dedikasi 12 orang, khususnya dua orang karyawati yang memasuki masa pensiun.
“Kami selaku pimpinan tentu tidak mengenal satu per satu karyawan yang jumlahnya ratusan. Tapi kebijakan yang kami buat pasti berkeadilan dan mengenal semua sesuai prestasi dan dedikasi mereka,” pungkasnya.
Karyawan yang menerima penghargaan kategori 25 tahun kesetiaan, di antaranya Cenik Kastawa, SE. Ir. I Komang Agus Ariana, ST., MT. Dr. I Nyoman Sunarta, SE., M.Si., Ak., CA. Dr. I Nyoman Sedana, SE., M.I.Kom. Ni Made Muliani, SE. Serta I Gede Wirata.
Untuk pengabdian dan kesetiaan 35 tahun diterima, Ni Ketut Anjani, S.Sos., M.Fil.H. Ir. I Nengah Riana, ST., MT. I Dewa Nyoman Marsudiana, SE., MM. I Nyoman Suwirta Adnyana, SS.
Khusus untuk Sagung Putu Arsiani, S.IKom., serta Ni Wayan Arniti menerima tali asih dan dana kesehatan pegawai yang memasuki masa pensiun atau purnabakti. BN-02