Sekolah Perempuan Serukan Merdeka dari Kekerasan

Sekolah Perempuan Bali
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80, Sekolah Perempuan Denpasar bersama Bali Sruti, mahasiswa, dan masyarakat umum menggelar kampanye publik dengan tema “Perempuan Merdeka, Setop Kekerasan”.

DENPASAR – balinusra.com | Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Sekolah Perempuan Denpasar bersama Bali Sruti, mahasiswa, dan masyarakat umum menggelar kampanye publik dengan tema “Perempuan Merdeka, Setop Kekerasan”.

Kegiatan ini diselenggarakan di kawasan wisata trekking Subak Sembung dan Uma Palak, Denpasar, yang ramai dikunjungi warga pada momentum bulan kemerdekaan. Dalam aksi kampanye ini, para peserta membentangkan poster berisi pesan-pesan pencegahan kekerasan, perkawinan anak, serta kekerasan seksual.

Selain itu, mereka juga membagikan flyer mengenai layanan Pos Pengaduan Sekolah Perempuan dan sosialisasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) kepada masyarakat yang sedang berolahraga maupun berwisata.

Langkah ini menjadi bentuk nyata edukasi publik agar masyarakat semakin memahami pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, sekaligus mengetahui akses layanan pengaduan yang tersedia di tingkat komunitas.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan lomba orasi tentang kesetaraan gender dan lomba membaca puisi bertema “Perempuan Merdeka”. Ajang ini menjadi ruang publik bagi kelompok marginal, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk menyuarakan aspirasinya.

Para peserta menyampaikan pesan kuat tentang kemerdekaan perempuan dari segala bentuk kekerasan, serta pentingnya kesetaraan gender sebagai fondasi pembangunan bangsa.

Team Bali Sruti berharap bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan kemerdekaan, tetapi juga upaya membangun kesadaran kolektif agar suara kelompok marginal didengar di ruang publik.

“Kemerdekaan sejati bukan hanya lepas dari penjajahan, tetapi juga merdeka dari kekerasan, diskriminasi, dan perkawinan anak. Melalui kampanye ini, kami ingin menunjukkan bahwa perempuan memiliki hak untuk aman, setara, dan berdaya,” demikian seruan mereka.

Kampanye Hari Kemerdekaan ini mendapat dukungan positif dari masyarakat yang hadir. Banyak pengunjung yang antusias membaca poster, menerima flyer, dan memberikan dukungan moral atas gerakan yang digalang Sekolah Perempuan.

Aksi ini sekaligus menjadi refleksi bahwa perjuangan kemerdekaan belum usai, terutama dalam memastikan ruang aman bagi perempuan dan kelompok rentan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam gerakan pencegahan kekerasan, serta memberikan ruang lebih luas bagi perempuan untuk berbicara dan berpartisipasi dalam pembangunan. *

TERP HP-01