Gubernur Koster Tegaskan Peran Strategis Puri dalam Pelestarian Budaya

koster
Gubernur Bali, Wayan Koster, menghadiri penobatan Ida Anak Agung Gde Agung sebagai Ida Cokorda Mengwi ke-13

BADUNG – balinusra.com | Gubernur Bali, Wayan Koster, secara langsung menghadiri dan mengucapkan selamat atas penobatan Ida Anak Agung Gde Agung sebagai Ida Cokorda Mengwi ke-13, dalam upacara mabhiseka yang digelar di Pura Taman Ayun, Mengwi – Badung, pada Soma Kliwon-Uye, Senin (7/7/2025).

Gubernur Koster menegaskan bahwa penobatan ini bukan bentuk kebangkitan feodalisme, melainkan simbol kepemimpinan dan kebijaksanaan dalam masyarakat Bali serta bentuk nyata pelestarian nilai-nilai adat, tradisi, seni, dan kearifan lokal.

“Secara simbolis dan kultural menunjukkan budaya adat Bali yang kaya dan beragam, bukan untuk membangkitkan feodalisme. Penobatan ini dapat menjadi simbol kepemimpinan dan kebijaksanaan dalam masyarakat Bali serta mempertahankan nilai-nilai tradisi Bali,” ujar Koster.

Gubernur menekankan peran strategis puri di masa lalu dan saat ini sebagai pusat kebudayaan dan spiritualitas masyarakat Bali. Ia menyebut bahwa hal ini telah menjadi bagian dari kebijakan resmi Pemprov Bali yang tercantum dalam Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun (2025–2125), serta dalam Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Lebih lanjut, Koster menggarisbawahi pentingnya aktivasi peran puri, sejajar dengan program pemuliaan desa adat, subak, dan manuskrip lokal, sebagai langkah konkret mendukung pembangunan Bali Era Baru melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Gubernur juga berharap agar puri dapat memainkan peran lebih luas dalam pendidikan, penelitian budaya, pengembangan masyarakat, hingga pelestarian arsitektur tradisional dan lingkungan.

“Puri juga dapat memainkan peran dalam pengembangan masyarakat dengan mendukung program-program pembangunan pemerintah daerah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali serta pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” tegasnya.

Penobatan Ida Cokorda Mengwi ke-13 sendiri merupakan sebuah ritual keagamaan penuh makna, sebagai bentuk penyucian diri dan peneguhan tanggung jawab spiritual dan sosial, untuk menjaga keluhuran agama Hindu dan eksistensi Puri Ageng Mengwi di tengah masyarakat Bali.

TERP HP-01