BADUNG – balinusra.com | Gubernur Bali, Wayan Koster, mengumumkan pembentukan Tim Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan Bali 2025-2030 yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Tim ini bertujuan untuk mempercepat implementasi program strategis di sejumlah sektor penting, termasuk lingkungan, transportasi, pariwisata, dan pembangunan ekonomi.
“Rapat pembentukan tim ini akan dimulai minggu depan,” ujar Koster dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah dan Legislatif se-Bali di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Rabu (12/3/2025).
Koster menjelaskan bahwa tim percepatan akan berfokus pada isu-isu mendesak, seperti pengelolaan sampah, kemacetan, serta penertiban wisatawan asing yang melanggar aturan.
“Ada sekitar 30 tim percepatan yang akan bekerja dalam skema lima tahun. Kami akan mulai dari program yang paling cepat diterapkan dan tidak membutuhkan biaya besar, terutama yang berbasis teknologi,” jelasnya.
Tim ini akan terdiri dari perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota, akademisi, sektor swasta, komunitas, media, dan tokoh masyarakat.
Tim Terpadu Penertiban untuk Atasi Pelanggaran
Selain tim percepatan, Koster juga membentuk Tim Terpadu Penertiban yang akan fokus menindak berbagai pelanggaran di Bali, termasuk:
- Transportasi ilegal
- Penyewaan vila tak berizin
- Prostitusi terselubung
- Pelanggaran lingkungan
Salah satu prioritas utama tim ini adalah menindak wisatawan asing yang melanggar hukum dan norma kesucian Bali. Tim terpadu ini akan melibatkan perangkat daerah, akademisi, kepolisian, serta Majelis Desa Adat.
Pembentukan tim percepatan dan tim terpadu ini menjadi langkah awal dalam implementasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Semesta Berencana Provinsi Bali 2025-2045, yang menargetkan pembangunan berkelanjutan berbasis budaya dan kearifan lokal.
“Dengan tim terpadu ini, kita akan bersih-bersih dari pelanggaran, baik dalam pariwisata maupun lingkungan,” tandas Koster.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan Bali dapat semakin tertata, bersih, dan berkelanjutan, sekaligus mempertahankan nilai-nilai budaya serta ketertiban dalam sektor pariwisata dan lingkungan. Baiq