DENPASAR – balinusra.com | Pemerintah resmi meluncurkan program makan bergizi gratis (MBG), sebagai upaya menekan angka stunting yang masih menjadi masalah serius di Indonesia khususnya di Bali.
Program ini diharapkan, menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak balita yang rentan terhadap stunting.
Hal tersebut dikatakan Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik Bali, I Gde Sudibya. Ia menyambut baik langkah tersebut, dan menilai kebijakan itu sebagai langkah politik yang tepat.
“Di Bali, angka stunting mencapai 26 persen, artinya dari empat balita, satu mengalami stunting. Di tingkat nasional, lebih tinggi lagi mencapai 31 persen. Dengan adanya program ini, ada optimisme besar bahwa kita dapat menekan angka tersebut secara signifikan,” ujarnya Senin (13/1/2025).
Gde Sudibya juga mengapresiasi kemauan politik pemerintah, untuk mengambil langkah konkret dalam mengatasi persoalan yang telah lama menjadi perhatian.
Meski demikian, dirinya menekankan program ini memerlukan pengelolaan yang baik agar benar-benar berdampak positif.
“Program ini harus dijalankan secara transparan dan bebas dari korupsi. Setiap bentuk penyimpangan hanya akan menghambat tujuan utama, yakni memperbaiki kualitas gizi dan masa depan generasi muda Indonesia,” tegasnya.
“Kita bisa bayangkan, dengan anggaran Rp10-15 ribu per porsi, kalau diatur secara baik, tentu hasilnya akan cukup signifikan. Ini bisa menjadi langkah penting untuk menurunkan angka stunting yang saat ini mencapai 26 persen. Tentu saja, semua ini membutuhkan waktu,” tambahnya.
Gde Sudibya menyatakan optimisme menyelimuti peluncuran program ini. Pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak kini bersatu, untuk memastikan target penurunan angka stunting dapat tercapai. Namun demikian, keber-hasilan program ini sangat bergantung pada integritas semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaannya. BN-02