DENPASAR – balinusra.com | Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar) mengembangkan desain adaptif untuk revitalisasi Pantai Bangsal dan Pantai Matahari Terbit. Program ini bertujuan menata ulang pesisir pasca relokasi Pelabuhan Sanur agar tetap menjadi ruang publik yang produktif, estetis, dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Program ini diketuai oleh Ida Bagus Gede Parama Putra, S.T., M.Arch., bersama Prof. Dr. Ida Bagus Udayana Putra S.E., M.M. serta anggota I Putu Ellsa Sarassantika, S.T., M.Sc., Ph.D. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi lintas fakultas antara Fakultas Teknik dan Perencanaan serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa, sebagai wujud nyata penerapan tri darma perguruan tinggi dalam bidang pengabdian masyarakat.
Transformasi Kawasan Pasca Relokasi Pelabuhan Sanur
Ida Bagus Gede Parama Putra mengatakan relokasi Pelabuhan Sanur membawa dampak besar bagi lingkungan sekitar Pantai Bangsal dan Pantai Matahari Terbit. Aktivitas perdagangan dan pariwisata mengalami perubahan signifikan, sementara ruang-ruang publik membutuhkan penataan baru agar tetap mampu menampung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.
Ia melanjutkan, penataan kawasan ini merupakan upaya adaptif untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan, budaya, dan lingkungan.
“Kami ingin menciptakan kawasan pesisir yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga berfungsi secara sosial dan ekonomi. Desain kawasan harus mampu merespons dinamika baru tanpa kehilangan identitas budaya Bali,” ujarnya.
Desain Adaptif dan Pengawasan Konstruksi
Dalam proyek ini, tim merancang konsep desain adaptif untuk menata ulang zona ekonomi dan wisata Pantai Bangsal serta Pantai Matahari Terbit. Salah satu inovasi utama adalah penggunaan kios modular berbahan baja galvanis, yang mudah dipasang, tahan terhadap iklim pesisir, serta tetap menampilkan estetika arsitektur Bali melalui penggunaan elemen bambu, kayu, dan ornamen tradisional.
Selain itu, desain kawasan juga mencakup pembangunan jalur pedestrian ramah pejalan kaki, gazebo tradisional, dan sistem drainase berpori yang ramah lingkungan. Pengawasan konstruksi dilakukan secara berkala untuk memastikan kualitas pekerjaan, efisiensi waktu, dan kesesuaian desain dengan konteks pesisir.
Sementara Prof. Dr. Ida Bagus Udayana Putra S.E., M.M.menambahkan bahwa keberhasilan proyek ini terletak pada keseimbangan antara inovasi dan pelestarian nilai-nilai lokal.
“Kawasan pesisir harus menjadi contoh bagaimana arsitektur tradisional dapat bertransformasi melalui pendekatan modern tanpa kehilangan makna budaya,” jelasnya.
Revisi Masterplan dan Partisipasi Masyarakat
Tim Universitas Warmadewa juga melakukan revisi masterplan kawasan dengan melibatkan masyarakat lokal, pelaku usaha, dan lembaga adat seperti BUMDA Sanur Kaja serta Desa Adat Galang Kangin. Melalui serangkaian Focus Group Discussion (FGD), masyarakat diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan arah penataan kawasan, sehingga desain yang dihasilkan benar-benar menjawab kebutuhan lokal. Revisi tersebut menata ulang zona perdagangan, sosial, dan budaya agar saling terintegrasi. Area reklamasi juga dimanfaatkan untuk ruang publik terbuka dan wantilan multifungsi, yang dapat digunakan untuk kegiatan adat maupun rekreasi masyarakat.
Dampak dan Keberlanjutan
Program ini membawa dampak positif terhadap revitalisasi kawasan pesisir. Aktivitas ekonomi kembali tumbuh, kenyamanan pengunjung meningkat, dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan serta tata kelola lingkungan semakin baik. Konsep pencahayaan alami dan desain ramah lingkungan yang diterapkan juga mendukung kegiatan wisata malam hari yang lebih menarik dan berkelanjutan.
Menurut I Putu Ellsa Sarassantika, S.T., M.Sc., Ph.D, keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari kolaborasi aktif antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat lokal.
“Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam keberlanjutan desain kawasan. Dengan melibatkan mereka sejak tahap perencanaan, rasa memiliki terhadap hasil pembangunan juga semakin kuat,” ungkapnya.
Menuju Model Penataan Pesisir Berkelanjutan
Melalui kegiatan ini, Universitas Warmadewa berkomitmen untuk mengembangkan model penataan kawasan pesisir yang adaptif, partisipatif, dan berkelanjutan. Pendekatan desain modular dan pelibatan masyarakat lokal dapat menjadi contoh bagi daerah pesisir lainnya di Bali dan Indonesia. *