KARANGASEM – balinusra.com | Pura Keju adalah pura milik desa adat yang berlokasi di Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. Pura Keju ini dimiliki dan diamong oleh masyarakat Desa Adat Sibetan. Pura ini memiliki fungsi khusus sebagai pura yang menjaga penjuru arah mata angin desa.
Keberadaan pura merupakan simbol aktivitas adat keagamaan yang sangat penting bagi warga desa, namun pada tahun 2021 saat terjadi letusan Gunung Agung, Pura Keju terkena dampak cukup keras pada bangunan-bangunan pura. Dampak tersebut berupa ditemukannya kerusakan berupa bangunan pelinggih-pelinggih atau bale pura yang hancur atau retak. Akibat kerusakan yang dialami, keberadaan pura khususnya dari sisi visual nampak tidak optimal.
Pada tahun sebelumnya yakni tahun 2024, Tim Pengabdian Universitas Warmadewa telah merampungkan gagasan Masterplan Revitalisasi Pura Keju dan telah memperoleh persetujuan dari pengurus pura. Pada tahun ini yakni tahun 2025, proses tersebut berlanjut ke tahap penyusunan DED (Detailed Engineering Design) atau gambar teknis detail dari gagasan masterplan, sehingga nantinya Dokumen DED dan Masterplan ini dapat menjadi acuan permohonan dana hibah pembangunan pura.
Tim pengabdian masyarakat yang berasal dari Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa berhasil merampungkan penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Masterplan Pura Keju di Desa Sibetan, Kabupaten Karangasem. Tim ini terdiri atas Dosen dan Mahasiswa berjumlah 5 orang yakni : 1) Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars.; 2) Ir. Ni Made Widya Pratiwi, S.T., M.T.; 3) I.A. Cri Vinantya Laksmi;4) Maribeth Glory Angel Prima Salengko; dan 5) I Putu Eric Anantha Putra. Dokumen DED terdiri dari Gambar Detail Teknis Arsitektural, Struktur, dan MEP yang sesuai dengan Desain Masterplan yang dirampungkan pada tahun 2024.
Dokumen teknis ini menjadi langkah penting bagi pengemong (pengurus) Pura Keju dalam mempersiapkan pembangunan yang terencana sekaligus sebagai dasar pengajuan bantuan dana hibah ke pemerintah daerah maupun institusi terkait. Penyusunan DED dilakukan dengan menerapkan prinsip Menggambar Teknik dan mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) yang memperhatikan kesesuaian material, dimensi, penggunaan bangunan dan kejelasan konstruksi dari bangunan-bangunan yang ada dalam kompleks Pura Keju.
Selama proses penyusunan DED ini, tim pengabdian juga melibatkan dialog partisipatif bersama masyarakat dan pengurus pura, sehingga gambar DED yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan riil dan fungsi sosial keagamaan di desa setempat.
Ketua tim pengabdian, Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars., menjelaskan bahwa dokumen DED bukan sekadar gambar teknis, melainkan panduan menyeluruh yang memuat detail perencanaan ruang, struktur, hingga MEP (Mechanical Electrical Plumbing) “Dengan adanya DED ini, diharapkan pengurus pura memiliki dasar yang kuat dan terukur ketika mengajukan proposal bantuan ke pemerintah maupun lembaga bantuan. Hal ini akan meningkatkan kredibilitas sekaligus memperbesar peluang realisasi pembangunan,” ujarnya.
Manfaat lain dari DED adalah memberikan arah pembangunan jangka panjang yang sistematis. Setiap tahap pembangunan Pura Keju dapat dilakukan secara bertahap sesuai prioritas, tanpa kehilangan kesesuaian dengan masterplan yang telah disusun. Pengurus Pura Keju menyambut baik rampungnya dokumen tersebut. “Kami sangat terbantu, karena selama ini proposal hibah sering terkendala oleh keterbatasan dokumen teknis. Dengan adanya DED ini, kami lebih siap dalam melengkapi persyaratan yang dibutuhkan,” ungkap I Made Mastiawan sebagai perwakilan pengemong Pura Keju sekaligus mitra pengabdian kepada masyarakat.
DED menjadi dokumen penting yang menunjukkan tingkat keseriusan perencanaan suatu kegiatan pembangunan. Dengan adanya dokumen ini, nantinya pemerintah daerah maupun institusi berwenang dapat menilai kebutuhan pembangunan pura secara lebih objektif dan transparan. Tim Pengabdian Universitas Warmadewa berharap inisiatif serupa bisa diterapkan di pura-pura lainnya.
Penyelesaian DED Masterplan Pura Keju menjadi contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi (Universitas Warmadewa) dan masyarakat (Desa Adat Sibetan) dalam menjaga struktur warisan budaya. Tim Pengabdian beserta Masyarakat Desa Adat Sibetan juga mengucapkan Terima Kasih kepada Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPkM) Universitas Warmadewa yang sudah membantu dalam dukungan administratif dan finansial dalam kelancaran pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Pura Keju ini.*