Ekonomi Bali Tumbuh 5,3 Persen, Pengamat : Tahun 2025 Tetap Meningkat

Raka Suardana - bali nusra
Andy Setyo Biwado (kiri) dan Prof. Ida Bagus Raka Suardana - Foto : Zohra

BADUNG – balinusra.com | Pada triwulan III tahun 2024, ekonomi Bali tumbuh sebesar 5,3 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 4,9 persen.

Pendorong utama pertumbuhan ekonomi Bali adalah sektor pariwisata dan konsumsi rumah tangga. Sektor pariwisata menyumbang sekitar 40 persen, sementara konsumsi rumah tangga masih menjadi faktor dominan.

Hal itu disampaikan Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali, Andy Setyo Biwado usai pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada Jumat (31/1/2025) di Primebiz Hotel.

“Kami berharap pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi juga akan semakin didorong oleh peningkatan investasi,” katanya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Pengamat Ekonomi Bali Prof. Ida Bagus Raka Suardana menambahkan tren pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan akan terus berlanjut pada 2025 setelah mencatat angka 5,3 persen pada Triwulan III tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pariwisata yang tetap kuat, meningkatnya belanja wisatawan, serta investasi di bidang ekonomi kreatif dan infrastruktur.

Namun, sejumlah faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan pemerintah pusat berpotensi mempengaruhi keberlanjutan pertumbuhan ini. Pemerintah daerah dan pelaku usaha pun dihadapkan pada tantangan untuk memastikan bahwa momentum pertumbuhan tetap terjaga.

Prof. Raka yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Binsin (FEB) Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) melanjutkan, langkah untuk mendorong investasi di Bali, kata dia, pemerintah dan pelaku usaha perlu meningkatkan kepastian hukum dan kemudahan berbisnis untuk menarik investor, mempercepat pembangunan infrastruktur guna meningkatkan konektivitas dan distribusi ekonomi.

“Mempromosikan ekonomi hijau dan berkelanjutan untuk menarik investasi berbasis keberlanjutan dan mengembangkan diversifikasi ekonomi, seperti sektor digital dan industri kreatif, agar tidak bergantung sepenuhnya pada pariwisata,” katanya memungkasi. BN-02

 

TERP HP-01