34 Sampel Makanan Diuji Seluruhnya Aman

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82?
FKSPA Besakih bersama BBPOM di Denpasar melaksanakan monitoring terhadap makanan di kawasan suci Pura Agung Besakih.

KARANGASEM – balinusra.com | Badan Pengelola Fasilitas Suci Kawasan Pura Agung (FKSPA) Besakih bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar, Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, serta Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar melaksanakan program monitoring terhadap makanan dan minuman yang dijual oleh para pedagang di kawasan suci Pura Agung Besakih serangkaian Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Tahun 2025.

Program ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelayakan konsumsi makanan serta minuman yang dijual di area tersebut, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama yang dapat membahayakan kesehatan pemedek, termasuk anak-anak.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam menjaga kesucian kawasan pura sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemedek, serta mendukung kelancaran pelaksanaan IBTK,” ujar Kepala Badan Pengelola FKSPA Besakih, I Gusti Lanang Muliarta.

Sebanyak 34 sampel makanan dan minuman telah diambil dan diuji dalam kegiatan ini. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa seluruh sampel tersebut layak untuk dikonsumsi dan tidak mengandung zat berbahaya. Namun demikian, tim masih menemukan sejumlah produk ilegal yang tidak memiliki izin edar, mengandung kadar gula berlebih, serta dikemas dalam kemasan yang tidak sesuai standar.

“Terhadap temuan tersebut, kami telah melakukan pembinaan kepada pedagang terkait agar produk tersebut tidak lagi diperjualbelikan. Kami juga mengimbau kepada seluruh pemedek agar lebih berhati-hati dan memperhatikan keamanan pangan sebelum membeli dan mengonsumsi produk yang ditawarkan,” tegas Kepala BBPOM Denpasar, IGA Adhi Aryapatni.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem menegaskan pentingnya aspek kebersihan dan pengelolaan makanan yang baik, termasuk dalam proses penyajian, agar kualitas dan keamanan makanan tetap terjaga. Poltekkes Kemenkes Denpasar turut mendukung kegiatan ini dengan mengerahkan mahasiswanya untuk membantu dalam proses inspeksi langsung terhadap pedagang di lapangan.

Keterlibatan akademisi ini diharapkan dapat menambah wawasan serta memperkuat pelaksanaan program dari sisi edukatif dan preventif. Kegiatan monitoring ini ke depan akan dilaksanakan secara konsisten, tidak hanya saat IBTK, tetapi juga pada momen keagamaan lainnya seperti Usabha Dalem Puri. Langkah selanjutnya adalah pembentukan tim monitoring yang solid serta penguatan kapabilitas dalam aspek pengawasan dan edukasi kepada para pedagang. Baiq

TERP HP-01